Shooting Tanpa Izin, Briptu Norman Digelandang Provost

Polisi yang fenomenal karena video tarian dan lagu India, Briptu Norman Kamaru, dibawa anggota Provost Mabes Polri dari lokasi shooting sebuah studio televisi swasta di Jakarta, Kamis (7/7/2011) malam.

Mabes Polri harus turun tangan mengingat keberadaan anggota Brimob Polda Gorontalo itu belum izin kepada atasannya. Mabes Polri membantah bahwa Birptu Norman yang saat ini telah dipulangkan ke Gorontalo, sempat dilakukan pemeriksaan secara intensif.
"Bukan diperiksa, tapi diminta klarifikasi saja apakah dia (Norman) sudah mendapatkan izin atau belum," ujar Kepala Pusat Pengamanan Internal Mabes Polri, Brigjen Pol Budi Waseso saat dihubungi wartawan pada Kamis (7/7/2011) malam.

Mabes Polri mengakui bahwa keberadaan Briptu Norman di Jakarta malam tadi dalam masa cuti. Namun, Mabes Polri tetap harus mengecek, apakah yang bersangkutan telah mendapat izin atas aktivitasnya di luar dinas tersebut.

"Namanya cuti ya bisa saja, meski cuti dinas sudah ada ijin tertulis belum, kalaupun izin secara lisan juga enggak apa-apa juga," ujarnya.

Sebagaimana Tribunnews.com beritakan, sebelum tampil di studio Trans7, Briptu Norman sempat tampil di acara musik anak muda, Dasyat.

Tiba di Gorontalo, Briptu Norman Langsung Diperiksa

Kasat Brimob Polda Gorontalo AKBP Anang Sumpena, mengatakan  akan langsung memeriksa anggotanya yang shooting di luar jam dinas tanpa izin atasan, Briptu Norman Kamaru, setiba di kesatuan.

Seusai membawa dari lokasi shooting sebuah televisi swasta di Jakarta dan melakukan klarifikasi soal aktivitas ada tidaknya izin shootingnya, anggota Provoost Mabes Polri langsung membawa Norman kembali ke kesatuannya menggunakan pesawat pada Jumat (8/7/2011) pagi tadi. "Iya, nanti kami akan periksa. Tapi, sampai sekarang dia belum sampai. Mungkin masih di perjalanan pesawat," ujar Anang Sumpena kepada Tribunnews.com.

Meski mengakui Norman sebagai anggota Polri "bershooting ria" di Jakarta tanpa izin atasan, Anang belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada anak buahnya itu.

Menurut Anang, masalah ini akan jelas, jika Norman telah diperiksa kesatuannya. "Harus ada Norman-nya dulu untuk kami tanya, biar jelas. Nanti akan kami tanyakan juga kepada anggota Provoost yang mengawal dia dari Jakarta," imbuhnya.

Selaku atasan, Anang akui dirinya kecewa atas kejadian ini. Apalagi, saat hendak dikonfirmasi, nomor telepon genggam Norman tak aktif dan saat dikirimkan layanan pesan singkat (SMS), justru tak membalas.

Sebagaimana diberitakan, bahwa puluhan anggota Provoost Mabes Polri membawa Norman dari lokasi shooting di sebuah studio Trans7 Jakarta pada Kamis (7/7/2011) malam. Pihak Mabes Polri menyatakan, dibawanya Norman dari lokasi shooting untuk meminta klarifikasi ada tidaknya izin atasan yang dikantonginya untuk aktivitasnya di luar jam dinas tersebut.


Sumber : Tribunnews.com



Related Posts